Monday, April 02, 2007

Cetak Biru Pembangunan Nias Harus Berbasis Kepulauan

Senin, 02 April 2007

Gunungsitoli, Kompas - Cetak biru (blue print) program rekonstruksi dan rehabilitasi Nias pascagempa bumi yang tengah dikerjakan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional harus berbasis kepulauan. Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam-Nias meminta Bappenas membuat cetak biru tersendiri yang terpisah dari cetak biru pembangunan kembali Aceh pascabencana.

"Sebelumnya Nias hanya disertakan sedikit dalam blue print Aceh pascabencana. Sekarang Bappenas telah menyetujui blue print pembangunan kembali Nias yang tersendiri dari Aceh. BRR meminta agar blue print Nias pascabencana yang sekarang digodok di Bappenas ini harus berbasis pembangunan wilayah kepulauan," kata Kepala Perwakilan BRR di Nias William P Sabandar di Gunungsitoli, akhir pekan lalu.

Pentingnya cetak biru Nias yang berbasis pembangunan kepulauan, lanjut William, karena selama ini Nias sering dianggap bagian dari daratan (Sumatera Utara). Padahal, secara spesifik, karakteristik wilayah Nias dan Pulau-pulau Batu adalah wilayah kepulauan. Akibatnya, Nias justru menjadi wilayah yang terisolasi dan miskin di Sumut.

Penjabaran cetak biru yang berbasis pembangunan wilayah kepulauan, menurut William, bisa tergambar dalam rencana umum tata ruang dan wilayah oleh Pemerintah Kabupaten Nias dan Nias Selatan. "Karena laut jadi pemersatu wilayah ini," katanya.

Dia mencontohkan, jika cetak biru Nias telah jadi, pembangunan sarana transportasi yang bisa mengintegrasikan wilayah kepulauan Nias menjadi salah satu prioritas. Dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilakukan BRR selama ini, pembangunan infrastruktur transportasi berupa pelabuhan laut menjadi salah satu prioritas.

"Akan ada lima pelabuhan utama di Nias, yakni Pelabuhan Gunungsitoli, Lahewa, Teluk Dala, Sirombu, dan Pulau-pulau Batu. Pelabuhan Gunungsitoli dalam jangka panjang akan dikembangkan untuk kapal-kapal yang cukup besar," katanya.

Selama ini proses rekonstruksi dan rehabilitasi Nias tidak berdasarkan cetak biru, tetapi bukan berarti BRR membangun tanpa konsep. "Konsepnya tetap ada, hanya tidak dalam bentuk blue print," ujar William. (bil)

No comments: