Wednesday, May 16, 2007

Bappenas Mulai Menyusun Blueprint Rehab-Rekon Nias


*Bupapti Nias Mengharapkan Program Rekonstruksi Nias Hingga Tahun 2012

Gunungsitoli, Rabu 16 Mei 2007
Nias adalah daerah yang miskin dan terlupakan semenjak sebelum bencana tsunami dan gempa bumi. Karena itu upaya pembangunan kembali Nias pasca bencana tidak cukup hanya dengan mengembalikan keadaan seperti sebelum bencana, tetapi harus membangun kembali ke keadaan yang lebih lebih baik . Untuk itu program rehabilitasi dan rekonstruksi tidak cukup hanya sampai tahun 2009 tetapi perlu diperpanjang hingga tahun 2012.
”Kami mengharapkan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah Kepulauan Nias yang kini sedang disusun Bappenas agar diperpanjang hingga tahun 2012, sehingga dapat sekaligus merangkum rencana pembangunan jangka menengah daerah Nias”, demikian ujar Bupati Nias Binahati B. Baeha, SH saat pelaksanaan Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wiayah Kepulauan Nias di Kantor Bupati Nias, Gunungsitoli-Nias, Selasa (15/5).
Bupati Binahati juga mengusulkan, 5 prioritas rehabilitasi dan rekonstruksi Nias, yaitu infrastruktur dan perumahan, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan sosial-kebudayaan/institusional building.
Kegiatan Konsultasi Publik dari Bappenas ini dihadiri oleh pmerintah daerah bersama tokoh-tokoh masyarakat Nias dan BRR Perwakilan Nias. Saran dan kritik masyarakat ini dimaksudkan untuk melengkapi RancanganAwal Rencana Aksi yang telah disusun oleh Bappenas bekerjasama dengan BRR NAD-Nias, Bappeda Provinsi Sumatera Utara, Bappeda Kab. Nias, Bappeda Kab. Nias Selatan, serta stakeholder di Kepulauan Nias.
Rancangan Awal Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Kepulauan Nias ini merupakan bagian dari proses penyusunan Blue Print pembangunan kembali Nias pasca bencana. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan realisasi dari komitmen Kepala Bappenas Paskah Suzetta di Jakarta saat pelaksanaan Nias Island Stakeholder Meeting (NISM) ke-3 bulan Maret silam.

Mengacu Kepada RPJM Daerah
Kepala Sub Bidang Daerah Khusus Kewilayaan II Bappenas Hayu Parasati, selaku Ketua Perencanaan, Penanggulangan dan Penanganan Bencana (P3B) mempresentaskan rancangan awal rencana aksi. Ia menyebutkan, keberadaan rencana aksi merupakan penyempurnaan terhadap Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah dan Kebidupan Masyarakat NAD dan Nias yang didasarkan kepada Perpres No. 30 Tahun 2005.
Rencana aksi ini pun mengacu kepada Rencana pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah yang memberikan arahan dalam rangka kesinambungan kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Waktu pelaksanaan dibagi ke dalam dua tahapan. Tahap 2007 – 2009 merupakan masa tugas dan tanggungawab BRR. Mulai tahun 2009 hingga selanjutnya tugas dan tangggungjawab pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah.
Selain itu, Hayu juga menerangkan rencana aksi pasca 2009. Antara lain, mengenai program yang mendukung pemeliharaan dan operasi dari fasilitas-fasilitas yang dibangun selama masa rekonstruksi dan program yang bertujuan menginstitusionalisakan skema pengurangan resiko bencana ke dalam kebijakan Pemerintah Daerah.

Tuesday, May 15, 2007

BRR Distrik Nias Menerima Tenaga Fasilitator


*300 orang lebih pelamar berdesakan mengikuti test

Dalam rangka pelaksanaan program rekonbstruksi perumahan berbasis masyarakat di wilayah Nias, BRR Distrik Nias merekrut tenaga fasilitator desa untuk mendampingi masyarakat dalam proses rekonstruksi perumahan mereka yang hancur karena bencana gema bumi pada 28 Maret 2005.

Proses perekrutan tahap 1, berupa test kompetensi mulai dilaksanakan hari ini, Selasa 15 Mei 2007 di Kantor BRR Distrik Nias. Tampak 300 orang lebih pelamar berdesak-desakan mengikuti proses seleksi tahap 1 ini.

”Proses seleksi fasilitator tahap 1 untuk merekrut 11 tenaga fasilitator desa. Tenaga fasilitator desa yang dibutuhkan adalah fasilitator bidang teknik dan fasilitator bidang sosial. Namun demikian, karena kurangnya tenaga teknik, maka pada tahap awal sangat diharapkan dapat direkrut mereka yang berlatar belakang pendidikan teknik dan berpengalaman”, demikian ujar Kepala Distrik Nias Yupiter Gulo.

Gulo menerangkan, untuk percepatan rehabilitasi dan rekonstrusi perumahan penduduk di Kabupaten Nias, BRR Distrik Nias sebenarnya membutuhkan ratusan fasilitator yang akan ditempatkan di 400 desa sasaran di Kabupaten Nias. Perekrutan pada tahap selanjutnya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan fasilitator dimaksud, seiring dengan kesiapan desa-desa sasaran.

Ketua Panitia Seleksi Arif Hutapea menjelaskan, proses seleksi dilaksanakan secara bertahap. Test kompetensi ini untuk mengetahui kemampuan dasar peserta.

”Panitia membuka kesempatan kepada pelamar dari berbagai disiplin ilmu, namun disiplin ilmu teknik dan pengalaman akan sangat menentukan. Hal ini dikarenakan, sangat minim pelamar dengan disiplin ilmu dan pengalaman teknik”, demikian ujar Hutapea.

Sekitar 500 peminat sempat memadati kantor BRR Distrik Nias pada pagi hari, namun banyak di antara mereka pmengurungkan niat mengikuti test karena tidak memenuhi syarat sarjanah seperti yang ditetapkan panitia.

Friday, May 11, 2007

Sekber Laksanakan Rapat Koordinasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nias

Harian Analisa (Edisi Jumat, 11 Mei 2007)

Medan, (Analisa)

Sekretariat Bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengadakan rapat dalam rangka sinkronisasi dan koordinasi rehabilitasi dan rekonstruksi Kabupaten Nias Selatan di Sorake Teluk Dalam, baru-baru ini.

Wakil Ketua Koordinator Sekretariat Bersama (Sekber) Pemprovsu Hj Ir Nurlisa Ginting MSc dalam sambutannya mengatakan, pendirian Sekber Provsu merupakan jembatan penghubung antara BRR dengan Pemerintah Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

”Dengan berfungsinya Sekber ini kami mengharapkan terjalin koordinasi dan sinkroniasi program dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Melalui koordinasi dan sinkronisasi ini juga diharapkan Pemkab Nias dan Pemkab Nias Selatan dapat lebih berdaya dalam memelihara dan melanjutkan proses rekonstruksi pada masa mendatang,” sebut Nurlisa.

Kepala BRR Perwakilan Nias William P Sabandar dalam pemaparannya mengharapkan agar masing-masing Sekber dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat saling mengisi sesuai fungsi dan kapasitas yang dimiliki pemerintahan kabupaten dan provinsi.

Turut menyampaikan pemaparan anatara lain, Sekretaris Daerah Kabupaten Nias Selatan JW Dachi dan Kepala Bappeda Nias Selatan Herman Laia. Selain itu juga hadir Kepala BRR Distrik Nias Selatan Siduhu Aro Dachi.
Sekber Provinsi Sumatera Utara dibentuk awal Maret 2007 dan dipimpin Drs RE Nainggolan MM yang juga Kepala Bappeda Sumatera Utara.
Sedangkan di Nias dan Nias Selatan juga terdapat Sekber yang berfungsi mendukung proses perencanaan, serta koordinasi dan komunikasi pada masing-masing kabuten.

ACTION PLAN
Pertemuan koordinasi dan sinkronisasi dengan Pemerintah Kabupaten Nias Selatan ini sepakat menetapkan beberapa butir-butir tindakan yang akan dilaksanakan secara bersama pada masa mendatang.

Butir-butir yang disepakati meliputi, penangan masalah lahan/pertanahan yang akan digunakan dalam rehab rekon perumahan. Penjelasan perlunya kapal fery dan pembuatan dermaga di Nias Selatan.

Penanganan masalah pengadaan air minum, persampahan dan masalah sanitasi. Penanganan Jalan Provinsi serta pemeliharaan aset-aset BRR/NGO yang sudah dan sedang dibangun di wilayah Kabupaten Nias Selatan.

Setelah mengadakan rapat, peserta mengadakan kunjungan lapangan ke lokasi proyek rehabilitasi dan rekonstruksi bagi korban bencana gempa dan tsunami di Nias Selatan.

Rombongan sempat melihat-lihat proyek perumahan di kawasan Sorake Teluk Dalam di mana ditemukan masih ada rumah yang belum ditempati warga masyarakat. (rel/msm

Tuesday, May 08, 2007

Sekber Provsu Adakan Rapat Koordinasi Rehab-Rekon di Nias Selatan



Sekretariat Bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara mengadakan rapat dalam rangka sinkronisasi dan koordinasi rehabilitasi dan rekonstruksi Kabupaten Nias Selatan, di Sorake Teluk Dalam pada hari Senin (7/5).

Wakil Ketua Koordinator Sekber Pemprovsu Hj. Ir. Nurlisa Ginting, MSc dalam sambutannya mengatakan, pendirian Sekber Provsu merupakan jembatan penghubung antara BRR dengan Pemerimtah Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

”Dengan berfungsinya Sekber ini kami mengharapkan, terjalin koordinasi dan sinkroniasi program yang baik dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi. Melalui koordinasi dan sinkronisasi ini juga diharapkan Pemkab Nias dan Pemkab Nias Selatan dapat lebih berdaya dalam memelihara dan melanjutkan proses rekonstruksi pada masa mendatang”, demikian ujar Nurlisa.

Kepala BRR Perwakilan Nias William P. Sabandar dalam pemaparannya mengharapkan agar masing-masing Sekber dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik dan dapat saling mengisi sesuai fungsi dan kapasitas yang dimiliki oleh pemerintahan kabupaten dan provinsi.
Turut menyampaikan pemaparan adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Nias Selatan JW Dachi dan Kepala Bappeda Nias Selatan Herman Laia. Selain itu juga hadir Kepala BRR Distrik Nias Selatan Siduhu Aro Dachi.

Sekber Provinsi Sumatera Utara dibentuk awal Maret 2007 dan dipimpin oleh Drs. RE Nainggolan, MM yang juga adalah Kepala Bappeda Sumatera Utara. Sedangkan di Nias dan Nias Selatan juga terdapat Sekber yang berfungsi mendukung proses perencanaan, serta koordinasi dan komunikasi pada masing-masing kabuten.

Action Plan
Pertemuan koordinasi dan sinkronisasi dengan Pemerintah Kabupaten Nias Selatan ini sepakat menetapkan beberapa point-point tindakan yang akan dilaksanakan secara bersama pada masa mendatang.

Point yang disepakati meliputi, penangan masalah lahan/pertanahan yang akan digunakan dalam rehab rekon perumahan. Penjelasan perlunya kapal fery dan pembuatan dermaga di Nias Selatan.

Penanganan masalah pengadaan air minum, persampahan dan masalah sanitasi. Penanganan Jalan Provinsi serta pemeliharaan aset-aset BRR/NGO yang sudah dan sedang dibangun di wilayah Kabupaten Nias Selatan.

Setelah mengadakan rapat, peserta mengadakan kunjungan lapangan ke lokasi proyek rehabilitasi dan rekonstruksi bagi korban bencana gempa dan tsunami di Nias Selatan. Rombongan sempat melihat-lihat proyek perumahan di kawasan Sorake Teluk Dalam dimana ditemukan masih ada rumah yang belum ditempati warga masyarakat.

Monday, May 07, 2007

20 Wartawan Nias Ikuti Pelatihan Journalistik di Jakarta


Sebanyak 20 orang wartawan yang berkedudukan di Nias dan Nias Selatan mengikuti kegiatan pelatihan journalistik di Jakarta selama 11 hari, mulai tanggal 07-18 Mei 2007. Kegiatan ini diselangarakan oleh BRR NAD-Nias bekerjasama dengan Lembaga Pers Dr. Sutomo Jakarta (LPDS). Seluruh biaya, baik biaya pelatihan maupun transportasi maupun akomodasi selama berada di Jakarta ditanggung oleh BRR NAD-Nias.
Keterangan ini disampaikan oleh Manager Komunikasi dan Informasi Publik Emanuel Migo saat melepas kepergian wartawan di Bandara Binaka Nias, Sabtu 5 Mei 2007.

Migo mengharapkan agar peserta mengikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, dan agar pengalaman dan pendidikan bersama LPDS yang kredibel dapat meningkatkan kerjasama dan kemampuan wartawan Nias dan Nias Selatan dalam menyampaikan pelaporan atau reportase di media.

Migo menjelaskan, mereka yang diundang mengikuti seleksi adalah wartawan, termasuk koresponden, dari media pers cetak, media siaran radio dan televisi, dan media on-line (internet), baik yang dikelola di daerah maupun yang berskala nasional. Proses selekasi yang dilakukan oleh LPDS sendiri. BRR Perwakilan Nias tidak ikut campur dalam proses seleksi.

Daftar Peserta Pelatihan:
-SKM Berita Nias: Januari Mendrofa, Fatiwanolo Harefa, Aroziduhu Zega
-SKM Brantas: Lalaziduhu Harefa
-SKM Gebrak: Faogomano Harefa, Belala Zega
-Harian Analisa: Karsani Aulia Polem
-SKM Ekspos Independent: Saribudi Dawolo
-Harian Mimbar Umum: Yamobaso Giawa
-RRI Gunungsitoli: Syarbaini
-Harian Waspada: Bothani Manjaya Telaumbanua
-SKM Media Fakta: Marllyin F. Lawőlő
-SKM Indonesia Merdeka: Nosdirman Lase
-SKM News Investigasi: Inoto Mendrofa
-SKM Madya Pos: Yafahőna Mendrőfa
-Harian Realitas: Firman Zebua
-Harian Mandiri: Suarman Telaumbanua
-SKM Warta Indonesia Baru: Al Az Lubis
-Harian Portibi DNP: Rendoes Halawa
-Harian Berita Sore: Walaupun Sarumaha

Para pengajar
Para pengajar adalah akademisi, wartawan, dan pengamat pers berpengalaman luas, termasuk para pakar yang telah memimpin penerbitan pers terkemuka dan bahkan juga aktivis gerakan anti korupsi. Mereka adalah Atmakusumah Astraatmadja, Maskun Iskandar, Masmimar Mangiang, Pius Pope, Sri Mustika, Syahrir Wahab, Teten Masduki, Thahir D. Asmadi, Tribuana Said dan Warief Djajanto Basorie.

BRR Perwakilan Nias Adakan Workshop Pengembangan Masyarakat

Sebagai bagian dari upaya pengembangan keterlibatan masyarakat dalam proses rekonstruksi, maka BRR Perwakilan Nias (Regional VI) sedang giat merancang program rekonstruksi berbasis masyarakat.

Program berbasis masyarakat ini antara lain diterapkan dalam program pembangunan perumahan masyarakat dan pada sektor perekonomian. Pendekatan serupa diharapkan dapat dierapkan pada semua sektor rehabilitasi dan rekonstruksi Nias dan Nias Selatan.

Agar pendekatan program ini dipahami oleh semua pelaku inti BRR Perwakilan Nias maka akan diadakan Workshop Pengembangan Masyarakat, yang akan diadakan pada Kamis, 10 Mei 2007 di Pendopo Bupati, Gunungsitoli Nias.

"Workhsop ini dilaksanakan sebagai forum penyamaan cara pandang terhadap kebijakan BRR Nias untuk memperbesar peran masyarakat di dalam proses rehabilitasi-rekonstruksi, dan bertujuan agar masing-masing memahami fungsi, tugas dan perannya secara struktural maupun fungsional", demikian ungkap Willian di Gunungsitoli, Sabtu 05 Mei 2007.

William mengharapkan agar peserta yang diundang agar hadir mengikuti kegiatan workshop tersebut. Peserta yang diundang adalah Kepala Distrik Nias, Kepala Distrik Nias Selatan, Kepala Bidang di lingkungan BRR Wilayah VI, Asisten Kepala Bidang, Manager, KPA dan PPK di lingkungan wilayah VI Nias.

Pembicara pada workhsop ini sebagai berikut:
William Sabandar dengan topik Kerangka Kebijakan Pendekatan Pelaksanaan Program BRR Nias Tahun 2007.
Koni Samadhi dengan topik Upaya Melibatkan Masyarakat dalam Rehabilitasi dan Rekonstruksi di Berbagai Sektor Kegiatan BRR Nias sebagai Exit Strategy BRR Nias.
Erwin Fahmi dengan topik Prinsip, filosofi dan konsepsi pendekatan pembangunan berbasis masyarakat.
Yuniarto dengan topik Pengaruh pendekatan partisipatif terhadap peningkatan kualitas tenaga kinerja rekonstruksi.
Bambang Irawan dengan topik Gambaran Umum Pelaksanaan BLM di BRR Nias.

Setelah penyajian dengan topik-topik seperti disebut di atas, workshop dilanjutkan dengan diskusi (FGD).

Kegiata ini dimulai dari jam 8.00 WIB dan berakhir pada jam 14.15 WIB.

Detik Finance: Berita Pasar Modern Nias

KLIK JUDUL

Wednesday, May 02, 2007

PASAR MODERN SENILAI RP. 20 MILYAR SEGERA DIBANGUN DI NIAS

Kontrak pembangunan pasar modern ”Ya’ahowu” antara BRR Perwakilan Nias dan PT Adhikarya diadakan di Gunungsitoli – Nias, pada Senin (30/4). Kegiatan yang diadakan di Lt. 2 Kantor Bupati Nias ini dihadiri antara lain oleh Kepala BRR Perwakilan Nias William P. Sabandar, Bupati Nias Binahati B. Baeha, Wakil Bupati Nias Tema Zaro Harefa dan Kepala BRR Distrik Nias Yupiter Gulo.

Penandatangan kontrak ini dilaksanakan oleh PPK Koperasi, UKM & Perdagangan BRR Perwakilan Nias Imanuel Zega dan dari PT Adhikarya oleh Kepala Div. III Wilayah Sumatera Ir.Djoko Prabowo.

Menurut Kepala BRR Distrik Nias Yupiter Gulo, pasar modern yang menelan lebih kurang Rp. 20 milyar ini berasar dari anggaran BRR Perwakilan Nias dari dana APBN 2007. Pasar dimaksud dibangun di atas lahan timbunan seluas 7.200 M2 bekas reruntuhan ruko di pusat kota Gunungsitoli. Rancang bangun pasar ini berlantai dua, terdiri dari 3 blok (Blok A, B, C) serta bangunan kantor dan Gudang.

PPK Ekonomi BRR Nias Imanuel Zega menjelaskan bahwa pembangunan proyek pasar ini menurut rencana mulai pertengahan bulan Mei 2007. Waktu dua minggu semenjak penandatanganan kontrak digunakan untuk pengurusan lahan dan pematokan. Dia berharap semuanya berjalan dengan lancar, sehingga pembangunan dapat mulai berlangsung sesuai rencana.

Butuh Dukungan Seluruh Elemen Masyarakat
Kepala BRR Perwakilan Nias William P. Sabandar dalam sambutannya mengatakan, pembangunan pasar modern yang akan menjadi pusat perdagangan kebanggaan masyarakat Nias ini membutuhkan dukungan seluruh lapisan masyarakat.

”Proyek ini harus benar-benar dikawal dan didukung oleh seluruh elemen masyarakat dan Pemda, agar berjalan sesuai dengan rencana. Permasalahan seperti lahan yang mungkin muncul, agar dapat juga difasilitasi penyelesaiannya oleh Pemda”, demikian ujar William.

Tepat Waktu dan Mutu
Bupati Nias Binahati Baeha, dalam sambutannya mengatakan PT.Adikarya adalah perusahan Nasional dengan reputasi internasional. Tidak perlu diragukan lagi kinerja perusahaan ini untuk dapat bekerja tepat waktu dan tepat mutu, karena nama PT.Adikarya menjadi taruhannya.

Untuk itu Bupati Nias menyatakan bahwa masyarakat Nias berharap sampai Desember 2007 ini proyek pembangunan pasar modern dimaksud sudah selesai.

Bupati juga mengharapkan agar PT.Adikarya mau menggunakan tenaga lokal dan kalau bisa hindari import tenaga kerja.

Sementara itu, mewakili PT Adhikarya Djoko Prabowo dalam sambutannya mengatakan konsep pasar Ya’ahowu adalah konsep pasar trading modern. Pembangunan pasar pun dirancang dengan konstruksi tahan gempa.

(Eddy Lasse/PIC BRR Nias)