Tuesday, August 21, 2007

Gedung RSU Gunungsitoli Fase I dan II Senilai Rp. 23,5 Milyar Akan Diserahkan Kepada Pemkab Nias


Bangunan Fase I RSU Gunungsitoli


*Acara Penyerahan Akan Dihadiri Menkes dan 3 Duta Besar

Rumah Sakit Gunungsitoli Nias yang hancur dan porak poranda akibat bencana gempa bumi 28 Maret 2005 telah dibangun kembali oleh berbagai negara/lembaga donor dan akan diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Kabupaten Nias. Bangunan rumah sakit yang akan diserahkan adalah bangunan gedung beserta fasilitasnya yang telah selesai dikerjakan pada fase I dan II.

Demikian keterangan Kepala BRR Perwakilan Nias William P. Sabandar, PhD didampingi oleh Manager Komunikasi Emanuel Migo, kepada pers di Gunundsitoli-Nias, Selasa (21/8).

Menteri Kesehatan RI dan 3 Duta Besar direncanakan hadir dalam acara penyerahan gedung tersebut serta peletakan batu pertama pembangunan fase 3. Ketiga duta besar yang diundang adalah Duta Besar Malaysia, Duta Besar China dan Duta Besar Jepang.

Kegiatan penyerahan RSU Gunungsitoli ini menurut rencana akan dilaksanakan pada 5 September 2007 mendatang. Pada saat bersamaan juga dilaksanakan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan fase III.

William menjelaskan, berdasarkan master plan revitalisasi RSU Gunungsitoli yang dibuat secara sukarela oleh MERCY Malaysia, pembangunan akan dilaksanakan secara bertahap hingga fase 4. Total dana yang digunakan mencapai Rp. 85,5milyar. MERCY Malaysia juga merupakan koordinator pembangunan gedung RSU Gunungsitoli sejak proses penyusunan master plan sampai dengan pembangunan Fase 3.

Pembangunan fase 1 gedung RSU Gunungsitoli menghabiskan dana sekitar Rp 10 M dan merupakan donasi dari MERCY Malaysia. Sedangkan pembangunan gedung fase 2 sebesar Rp 13.5 M merupakan donasi dari pemerintah China melalui BRR RANTF(Recovery of Aceh and Nias Trust Fund) .

Pembangunan gedung fase 3 sebesar Rp 37 M yang akan dimulai, merupakan donasi dari Pemerintah Jepang melalui JICS. Sementara fase 4 yang diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 25 M masih belum mendapatkan komitmen dari pihak manapun. BRR sedang mengusahakan agar Pemerintah Jerman dapat terlibat pada fase akhir ini.

Revitalisasi Kesehatan Nias
Menurut William P. Sabandar yang adalah doktor dalam bidang transportasi dari University of Canterbury, New Zealand, selain kerusakan fisik akibat gempa,, RSU Gunungsitoli juga memiliki banyak kekurangan, terkait dengan lemahnya kapasitas SDM serta manajemen dan pelayanan.

“BRR melihat pentingnya melakukan revitalisasi RSU Gunungsitoli dari keseluruhan aspek, melalui 4 pilar yaitu, revitalisasi fasilitas rumah sakit (gedung dan peralatan). Revitalisasi SDM serta pengembangan manajemen RS dan, pengembangan sistem pelayanan RS”, demikian William.

Ia lebih lanjut menyatakan bahwa program ini merupakan usaha yang sama sekali tidak mudah dan memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit. Untuk itu BRR NAD Nias sedari awal bekerja sama dengan pihak – pihak yang memiliki kepedulian dan perhatian kepada perbaikan pelayanan kesehatan di kepulauan Nias.

Terkait dengan pengembangan kapasitas SDM kesehatan, William menjelaskan bahwa pada tahun 2006 BRR Perwakilan Nias telah mengirim 13 dokter untuk menempu pendidikan specialis di Universitas Gajah Mada. Selain itu 16 orang untuk pendidikan dokter dan studi S2 untuk 9 orang.

Pada tahun 2007, untuk Kabupaten Nias ini akan dikirim lagi 1 orang dokter untuk pendidikan spesialis. Pendidikan dokter umum 5 orang. Pendidikan S2 4 orang. Pendidikan S1 Keperawaran 14 orang dan diploma 3 sebanyak 4 orang.

Sedangkan untuk Kabupaten Nias Selatan pendidikan untuk 3 orang dokter spesialis dan 5 orang dokter umum. Pendidikan S2 untuk 2 orang dan diploma 3 sebanyak 16 orang.

Terima Kasih
Berbagai organisasi telah banyak membantu merevitalisasi kesehatan di Nias. Selain BRR, berbagai organisasi juga membantu pembangunan kembali berbagai gedung fasilitas kesehatan, seperti Puskesmas dan Pustu yang rusak akibat bencana gempa bumi 28 Maret 2005 telah banyak yang diperbaiki. Hal ini dimungkinkan karena kerjasama dan bantuan dari berbagai negara/lembaga donor.
“Karena itu, kegiatan penyerahan rumah sakit Gunungsitoli yang menurut rencana diadakan pada tanggal 5 September 2007 juga dimaksudkan untuk memberikan apresiasi kepada para pendonor yang telah mengulurkan tangan untuk revitalisasi kesehatan di Kepulauan Nias”, demikian ujar William.

No comments: