Tuesday, October 31, 2006

Dialog Rehabilitasi dan Rekonstruksi dengan Mahasiswa Nias

BRR Perwakilan Nias menghadiri kegiatan dialog seputar rehabilitasi dan rekonstruksi Nias yang diselengarakan oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Nias, Gerakan Rakyat Indonesia (GRI) Nias dan Kelompok Studi Lini (KS Lini), hari Selasa (31/10) di Gunungsitoli, Nias. Peserta pertemuan sekitar 80 orang terdiri dari mahasiswa, aktivis LSM lokal dan beberapa pimpinan Muspida Nias.

Kepala Perencanaan dan Monitoring BRR Perwakilan Nias Dr. Koni Samadhi hadir sebagai pembicara bersama Bupati Nias Binahati Baeha, Ketua DPRD Nias Ingati Nazara dan Ketua STIE Gunungsitoli Aroli Hulu.

Bupati Nias Binahati Baeha menyatakan sudah saatnya BRR Perwakilan Nias memiliki otoritas dalam perencanaan dan agar pembangunan di Nias mengutamakan bidang infrastruktur untuk menopang pengembangan ekonomi.

Ketua DPRD Nias Ingati Nazara mendesak agar Badan Pengawas BRR dapat mendelegasikan kewenangan pengawasan kepada DPRD Nias yaitu untuk mengefektifkan fungsi pengawasan dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Nias.

Ketua STIE Pembnas Gunungsitoli Aroli Hulu menekankan pentingnya kontrol sosial. Untuk itu Aroli meminta agar para mahasiswa dan aktivis LSM membangun jaringan sosial untuk melakukan kontrol terhadap kelangsungan proses rehabilitasi dan rekonstruksi.

Sementara itu, Koni dari BRR menyatakan menyambut baik dialog ini dan memaparkan kemajuan rehabilitasi dan rekonstruski di Nias, antara lain pembangunan jalan dan jembatan, rumah penduduk, listrik, air, ekonomi, kebudayaan dan pendidikan dan lain-lain.

Koni menyatakan, keberhasilan program rehabilitasi dan rekonstruksi di Nias menuntut kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak, antara lain Pemkab, masyarakat, kontraktor dan bahkan mahasiswa.

”Kita semua berada dalam satu sistim rehabilitasi dan rekonstruksi. Jika ada salah satu saja membuat masalah maka seluruh sistem akan terganggu”, demikian Koni sambil memberi contoh proses tender suatu proyek yang berindikasi KKN sehingga dibatalkan. Menurut Koni, hal ini berakibat pada lambatnya kinerja BRR dan merugikan juga pihak yang akan mendapatkan manfaat dari proyek tersebut.

No comments: