Monday, March 05, 2007

Nias Masih Membutuhkan 8 Trilyun Rupiah untuk Rekonstruksi

Komunitas Rekonstruksi Nias Mengadakan Pertemuan

Nias Islands Stakeholders Meeting (NISM) ke-3, akan diselenggarakan pada 8 Maret 2007 di Hotel Borobudur Jakarta. NISM merupakan pertemuan rutin tahunan sebagai suatu forum bersama antara berbagai organisasi yang terlibat dalam kegiatan pemulihan Kepulauan Nias pasca bencana. Tujuan forum ini adalah untuk mengevaluasi kegiatan yang tengah berlangsung dan menentukan rencana strategis untuk pemulihan Nias selanjutnya.
Keterangan ini disampaikan oleh Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias Perwakilan Nias William P. Sabandar, Senin (5/3) di Gunungsitoli Nias.
NISM I dilaksanakan di Jakarta pada Desember 2005 yang diikuti dengan pertemuan NISM II untuk membicarakan isu-isu yang lebih teknis di Nias pada Januari 2006. BRR dan lebih dari 80 organisasi nasional dan internasional serta 20 negara telah dan sedang berusaha keras memulihkan Nias dengan terus menciptakan peluang untuk pembangunan kembali Nias yang lebih baik.
”Pengalaman satu setengah tahun kegiatan rekonstruksi di Nias mengajarkan bahwa hanya dengan koordinasi yang teritegrasi, proses pemulihan dapat berlangsung dengan cepat sesui tujuan yang telah ditetapkan”, demikian William.
Menurut William, sejak semula proses pemulihan Kepulauan Nias yang menderita karena 2 bencana berurutan, tsunami pada 26 Desember 2006 dan gempa bumi dahsyat 28 Maret 2005 kurang mendapat perhatian. Sehingga pelaksanaan NISM juga dimaksudkan untuk meningkatkan komitmen berbagai lembaga dan negara donor untuk membantu pemulihan Nias.
Upaya ini membawa hasil nyata, usai pelaksanaan NISM I dan II World Bank menetapkan komitmen membangun 5,000 rumah, 200 sekolah dan 200 gedung pemerintahan dengan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat. Asian Development Bank (ADB) meningkatkan komitmen mencapai USD 30 juta. Australia menyumbangkan 10 juta Dollar Australia untuk pembangunan kembali Nias Selatan dan Negara-negara donor melalui Multi Donor Fund meningkatkan perhatian untuk pembangunan infrastruktur Kepulauan Nias.
Satu setengah tahun semenjak BRR mengkoordinasikan rehabilitasi dan rekonstruksi di Nias, berbagai kemajuan telah dicapai. Hingga Februari 2007, telah terbangun 6,332 rumah permanen dan 576 unit rumah sementara/transitional houses. 173,8 km jalan propinsi telah dibangun, sebagian dilapisi dengan aspal hotmix. Selain itu 104,9 km jalan kabupaten dan 73 jembatan juga telah dibangun/diperbaiki. 3 pelabuhan dan 2 bandara telah dan sedang dibangun. Sektor infrastruktur lain yang juga dibangun adalah kelistrikan, air mimum serta normalisasi sungai dan pengamanan pantai.
Pada sektor pengembangan ekonomi, 4,653 ha jaringan irigasi pertanian yang berada di 13 kecamatan telah diperbaiki dan 3,305 ha lagi sedang berjalan. 26 pasar diperbaiki dan 310 kapal nelayan telah diadakan. Perbaikan dan bantuan juga diberikan untuk perbaikan lahan pertanian sebanyak 1,510 hektar beserta 1,100 ton bibit dan pupuk.
Untuk sektor pendidikan, bantuan diberikan untuk pembangunan kembali 246 sekolah. Pelatihan bagi 510 guru dan beasiswa bagi 400 murid. Sedangkan pada sektor kesehatatan, perbaikan 3 rumah sakit dan 33 fasilitas kesehatan lainnya seperti Puskesmas, Pustu dan Polindes. Selain itu, beasiswa pendidikan kepada 16 tenaga kesehatan, terdiri dari 13 orang untuk dokter spesialis dan 9 orang master kesehatan. Sedangkan untuk pengembangan institusi, 71 gedung dan aula pemerintahan telah diperbaiki.
Nias adalah daerah terisolir dan telah lama tertinggal secara sosial ekonomi dan pendidikan. Bahkan sebelum bencana, daerah Nias pada umumnya tidak memiliki infrastruktur fisik yang memadai. Sebagian besar kecamatan tidak dihubungkan oleh jaringan jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor. Demikian juga denngan kapasitas pelabuhan dan bandara untuk menopang mobilisasi barang dan jasa dengan kuantitas besar seperti dalam kegiatan rekonstruksi yang kini tengah berlangsung.
Kerusakan akibat bencana tsunami dan gempa di Kepulauan Nias diperkirakan sebesar Rp. 4 trilyun. Tetapi untuk membangun kembali Nias yang lebih baik dibutuhkan dana sebesar Rp. 10 tilyun. Hingga akhir 2006, realisasi bantuan baru sekitar Rp. 1.869 milyar, terdiri dari Rp. 1.232 milyar dana On-Budget (APBN) dan Off-Budget Rp. 673 milyar.
Kekurangan dana untuk pembangunan kembali Nias yang lebih baik masih sangat banyak, atau sekitar Rp. 8 trilyun lagi. Karena itu sangat dihaarapkan adanya komitmen baru dan dukungan yang lebih besar untuk upaya pembangunan Nias yang lebih baik.
Pada NISM 3 ini, akan hadir Kepala Bappenas Paskah Suzetta, para Duta Besar Negara-Negara Sahabat, antara lain Duber Australia HE Bill Farmer. Representative UN Bo Asplund, Country Director World Bank Andrew Steer, Country Director ADB Edgar Cua. Selain itu juga hadir pimpinan berbagai organisasi yang bekerja di Nias, seperti pimpinan Canadian Red Cross Jean Slick, pimpinan Mercy Malaysia Datook Jemillah.
Pembicara utama pada pertemuan ini Kepala BRR NAD-Nias Kuntoro Mangkusubroto. Selain itu, Dorodjatun Koentjorojakti, TB Silalahi dan Bupati Nias Binahati Baeha.


Infomasi lebih lengkap:
Emanuel Migo (Manager Komunikasi dan Infomasi Publik BRR Perwakilan Nias)
Hp. 081370977109
Email: migo@brr.go.id

No comments: