Wednesday, November 22, 2006

Komponen Jembatan Bailey Idano Gawo Nias Dicuri

Komponen topang angin jembatan bailey di Kecamatan Idano Gawo Kabupaten Nias telah dicuri. Pencurian komponen jembatan bailey yang dibangun BRR Nias pada Tahun Anggaran (TA) 2005 ini mencapai 80 persen dari keseluruhan komponen, sehingga jembatan pada saat ini dalam keadaan melengkung. Pencurian ini baru diketahui pada 16 November 2006.
Keterangan ini disampaikan Kepala Perencanaan dan Pengendalian BRR Nias T. Nirarta Samadhi, Ph.D pada Rabu (22/11) di Gunungsitoli Nias. Menurut Koni, demikian ia biasa dipanggil, kasus pencurian komponen jembatan bailey Idano Gawo ini telah diadukan secara resmi ke Kepolisian setempat dengan tembusan ke Bupati Nias pada 16 November 2006.
Koni menerangkan, sehari setelah diketahui adanya pencurian ini, yaitu pada tanggal 17 Nopember 2006 Satker BRR Rehab-Rekon Jalan Propinsi Sumut Ir. Buyung Sitompul bersama pihak Kepolisian dan Koramil telah melakukan peninjauan lapangan. Dari peninjauan ini diketahui, keadaan jembatan strategis yang terletak di jalan utama yang menghubungkan dua wilayah di Nias ini sangat mengenaskan dan berbahaya bagi pengendara kendaraan, terutama kendaraan-kendaraan berat pengangkut material rehabilitasi dan rekonstruksi Nias.

Pembatasan Lalulintas Melewati Jembatan Idano Gawo
Berdasarkan evaluasi terhadap daya tahan jembatan bailey setelah komponennya dicuri, disimpulkan bahwa lalulintas yang melewati jembatan tersebut harus dibatasi dan kendaraan berat seperti truk harus dilarang melintasinya.
“Jika pembatasan dan pelarangan ini tidak dilakukan maka dalam waktu dekat jembatan dikhawatirkan akan rubuh. Untuk itu, kami telah meminta ijin kepada Dinas Perhubungan Kabupaten Nias untuk membatasi penggunaan jembatan tersebut”, demikian Koni.
Koni menerangkan bahwa hal-hal semacam ini jelas sangat menghambat kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi. Keberadaan jembatan penghubung dua wilayah yang dipisahkan oleh sungai Idano Gawo ini sangat penting dan strategis. Gangguan yang dilakukan terhadapnya benar-benar mengurangi kinerja rehabilitasi dan rekonstrusi secara signifikan. “Kami menghimbau segenap masyarakat Nias untuk menjaga aset publik yang telah dibangun. Dukungan segenap pihak terhadap aset publik yang mempengaruhi hayat hidup orang banyak perlu mendapat perhatian yang lebih serius”, tegas Koni.

BRR Perbaiki 266 Kilometer Jalan Propinsi Sumut di Nias

http://progress-nias.blogspot.com/

Tuesday, November 21, 2006

12.481 Unit Rumah Baru Segera Terbangun di Kepulauan Nias

http://progress-nias.blogspot.com/

Merubah Paradigma Proyek Perumahan BRR Nias

Oleh: T. Nirarta Samadhi, Ph.D

Tahun Anggaran 2006 telah dicanangkan sebagai ’Tahun Kualitas’ yang merupakan manifestasi nyata dari visi rehabilitasi-rekonstruksi Nias yaitu ’build Nias back better’. Dalam bidang perumahan ’kualitas’ berarti pembangunan rumah rekonstruksi yang memenuhi prinsip-prinsip konstruksi tertentu yang menjamin diperolehnya bangunan perumahan yang lebih tahan terhadap gempa.
Untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip konstruksi tersebut dilaksanakan, maka salah satu hal terpenting yang harus dilakukan adalah memperkuat mekanisme pengawasan pelaksanaan konstruksi. Pada kondisi dimana lokasi proyek perumahan rekonstruksi berjumlah ribuan dan tersebar di seluruh penjuru pulau, maka partisipasi masyarakat, terutama penerima bantuan dalam pengawasan pelaksanaan konstruksi menjadi sangat penting.
Usaha untuk menguatkan partisipasi pada masyarakat dalam pengawasan pelaksanaan konstruksi dilakukan sejak minggu kedua September 2006 secara lebih intensif melalui mekanisme musyawarah desa. Dalam forum ini masyarakat mengkomunikasikan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan konstruksi dan menetapkan kesepakatan-kesepakatan dengan pihak konsultan pengawas, staf teknik lapangan PPK Satker Perumahan, kontraktor dan kepala desa tentang pelaksanaan konstruksi yang sesuai dengan kondisi lapangan namun dalam batas spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.
Kegiatan semacam ini kemudian semakin menguatkan gagasan untuk mengarahkan pelaksanaan proyek perumahan yang lebih bertumpu kepada masyarakat. Untuk itu sejak awal Oktober 2006 mulai dipersiapkan pilot project perumahan BRR Perwakilan Nias yang bertumpu pada masyarakat. Langkah strategis yang sebelumnya telah terlebih dahulu adalah dibentuknya Kemanejeran Pengembangan Kapasitas Masyarakat. Kemanejeran ini yang antara lain bertugas mengembangkan konsep-konsep dalam pendekatan proyek perumahan bertumpu pada masyarakat semacam ini.
Ada tiga keuntungan dari pelaksanaan proyek perumahan yang bertumpu pada masyarakat. Pertama, akan ada pengawasan kualitas konstruksi yang melekat dimana penerima bantuan yang menentukan sendiri pencapaian kualitas rumah yang dihasilkan dalam kerangka teknis yang ditetapkan oleh Satker Perumahan BRR Perwakilan Nias. Kedua, terjadi pembangunan kapasitas masyarakat Nias secara lebih luas karena kegiatan konstruksi diikuti dengan kegiatan pengelolaan keuangan dan logistik oleh penerima bantuan. Ketiga, volume uang yang beredar di Kepulauan Nias akan jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pendekatan proyek perumahan dengan kontraktor karena dipastikan keterlibatan masyarakat lokal dalam kegiatan konstruksi akan semakin besar.
T. Nirarta Samadhi, Ph.D
Kepala Perencanaan dan Pengendalian
BRR Perwakilan Nias

Monday, November 06, 2006

BRR Nias Adakan Musyawarah Desa di Hiliganowo Teluk Dalam

Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Perwakilan Nias melaksanakan Musyawarah Desa (Musdes) di Desa Hiliganowo Kec. Teluk Dalam, Minggu (5/11). Musdes dalam rangka bantuan rumah bagi korban bencana gempa bumi ini dihadiri oleh ratusan warga, bersama-sama Kepala Desa dan Kepala Dusun setempat.

Koni Samadhi mewakili Kepala BRR Perwakilan Nias menyatakan bahwa kegiatan Musdes ini bermanfaat untuk mendengarkan keluhan masyarakat secara langsung dan upaya untubersama masyarakat menyelesaikan permasalahan yang ada.

“Semua hal untuk pembangunan konstruksi yang berkualitas akan kami lakukan. BRR akan selalu berusaha untuk mencapai yang lebih baik”, demikian Koni menjelaskan.

Bersama rombongan BRR yang hadir pada kesempatan ini adalah Kasatker Perumahan Busmin Siagian, PPK Perumahan Nias Selatan, Manager Pengembangan Masyarakat Bambang Irawan serta Konsultan Konstruksi dari Fakultas Teknik USU.

Desa Hiliganowo terdiri dari 4 dusun dengan jumlah KK mencapai 500 KK dan 2888 jiwa. Di desa ini tercatat mengalami kerusakan paling parah. Saat bencana gempa 28 Maret 2005 lalu, 18 orang dinyatakan meninggal dan ratusan lainnya menderita luka-luka.

Untuk membantu pembangunan kembali rumah penduduk, pada tahun 2005 BRR telah membangun 17 unit dan pada tahun 2006 ini sedang menyelesaikan lebih dari 200 unit. Selain itu, sebuah LPAM (LSM Lokal Nias) berencana membangun lebih dari 70 unit di desa ini.

Pada kesempatan ini masyarakat mengeluhkan kualitas bangunan yang dikerjakan oleh kontraktor. Masyarakat juga menyatakan sulit melakukan pengawasan terhadap kontruksi, karena tidak mengetahui gambar dan bestek bangunan. Masyarakat juga kecewa dengan kinerja kontraktor yang mengerjakan pembangunan rumah di desa mereka

BRR Menjanjikan akan mengevaluasi segera bangunan rumah yang sementara dikerjakan, yaitu dengan bantuan Konsultan kontruksi dari FT USU. Konsultan dari USU melaksanakan tugas mereka pada sepekan mendatang dan hasilnya akan disampaikan oleh BRR kepada masyarakat.

Friday, November 03, 2006

Rapat Evaluasi BRR Perwakilan Nias

BRR Perwakilan Nias mengadakan Rapat Evaluasi yang diadakan sejak Kamis 2 November 2006 hingga Minggu 5 November 2006 di Nias dan Nias Selatan. Rapat Evaluasi ini dihadiri oleh Kepala Operasi BRR NAD-Nias Eddy Purwanto, Deputi Bidang Ekonomi dan Pengembangan Usaha Said Faisal, Deputi Bidang Kelembagaan dan Pengembangan SDM Sudirman Said, Deputi Bidang Keuangan dan Perencanaan Amin Subekti, Deputi Bidang Pengawasan Ramli Ibrahim serta beberapa direktur di lingkungan BRR NAD-Nias. Selain itu juga hadir seluruh Kasatker BRR di lingkungan BRR Perwakilan Nias dan seluruh manager.

Rapat Evaluasi bersama pimpinan BRR Perwakilan Nias ini guna membahas beberapa isu penting untuk program 2006 yang sedang berjalan dan program 2007 yang akan datang.

Isu-isu penting yang dibicarakan sebagai berikut: Perencanaan dan Pengendalian, diantaranya meliputi masalah logistik, pengendalian proyek, mekanisme dan standar pelaporan, struktur organisasi Satker 2007, rencana program tahun jamak.

Sekretariat meliputi antara lain, kepegawaian, organisasi BRR Perwakilan Nias, Sekretariat Bersama, Bantuan Layanan Hukum, Manajemen Asset. Sektor meliputi antara lain, perumahan dan pemukiman, infrastruktur, ekonomi dan pengembangan usaha. Distrik Nias Selatan, berupa identifikasi kebutuhan kantor, mekanisme koordinasi kantor distrik Nias Selatan.

Kepala BRR Perwakilan Nias pada paparan perkembangan program regional Nias mengutarakan bahwa dua bulan ke depan menjelang berakhirnya Tahun Anggaran 2006 sangatlah krusial. "Kita akan memacu progress tetapi juga harus dengan ketat memperhatiakan kualitas dan pengendalian. Terdapat banyak kerawanan yang membutuhkan perhatian dan mekanisme kontroling yang memadai", demikian William.

William mengutarakan, untuk progress tahun 2006, diharapkan mencapai 70-an persen dari total anggaran tahun 2006.

Selain itu, pada hari pertama, dilaksnakan presentasi dan tanggapan dari Deputi Bidang serta identifikasi masalah-masalah utama untuk didiskusikan sosulisnya dalam diskusi kelompok yang dilaksanakan pada hari ke-2.

Rangkaian kegiatan evaluasi ini juga akan diadakan kunjungan lapangan yang akan dilaksanakan di Nias maupun Nias Selatan.

Pada saat yang sama, pekan ini BRR Perwakilan Nias juga menerima kunjungan dari anggota DPR RI serta Komisi A dan D DPRDSU.