Tue, 06 March 2007 09:50:50
NISM Tentukan Rencana Strategis Pemulihan Nias * Rekonstruksi Nias Masih Butuh Rp8 Triliun
Medan (Analisa)
Nias Islands Stakeholders Meeting (NISM) ke-3 akan diselenggarakan pada 8 Maret 2007 di Hotel Borobudur Jakarta. NISM merupakan pertemuan rutin tahunan sebagai suatu forum bersama antara berbagai organisasi yang terlibat dalam kegiatan pemulihan Kepulauan Nias pasca bencana.“Tujuan forum ini adalah untuk mengevaluasi kegiatan yang tengah berlangsung dan menentukan rencana strategis untuk pemulihan Nias selanjutnya,” sebut Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Perwakilan Nias William P Sabandar di Gunung Sitoli, Senin (5/3).BRR dan lebih dari 80 organisasi nasional dan internasional serta 20 negara sedang berusaha keras memulihkan Nias dengan terus menciptakan peluang membangun kembali Nias yang lebih baik. “Pengalaman satu setengah tahun kegiatan rekonstruksi di Nias mengajarkan bahwa hanya dengan koordinasi yang teritegrasi, proses pemulihan dapat berlangsung dengan cepat sesui tujuan yang telah ditetapkan,” terangnya.Menurut William, sejak semula proses pemulihan Kepulauan Nias yang menderita karena dua bencana berurutan, tsunami pada 26 Desember 2006 dan gempa bumi dahsyat 28 Maret 2005 kurang mendapat perhatian. Sehingga pelaksanaan NISM juga dimaksudkan untuk meningkatkan komitmen berbagai lembaga dan negara donor membantu pemulihan Nias.Upaya ini membawa hasil nyata, usai pelaksanaan NISM I dan II World Bank menetapkan komitmen membangun 5.000 rumah, 200 sekolah dan 200 gedung pemerintahan dengan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat. Asian Development Bank (ADB) meningkatkan komitmen mencapai USD 30 juta. Australia menyumbangkan 10 juta dolar Australia untuk pembangunan kembali Nias Selatan dan negara donor melalui Multi Donor Fund meningkatkan perhatian untuk pembangunan infrastruktur Kepulauan Nias.KOORDINASISatu setengah tahun sejak BRR mengkoordinasikan rehabilitasi dan rekonstruksi di Nias, berbagai kemajuan telah dicapai. Hingga Februari 2007, telah terbangun 6,332 rumah permanen dan 576 unit rumah sementara/transitional houses. Juga 173,8 km jalan provinsi telah dibangun, sebagian dilapisi dengan aspal hotmix. Selain itu 104,9 km jalan kabupaten dan 73 jembatan juga telah dibangun/diperbaiki, 3 pelabuhan dan 2 bandara telah dan sedang dibangun. Sektor infrastruktur lain yang juga dibangun adalah kelistrikan, air mimum serta normalisasi sungai dan pengamanan pantai.Pada sektor pengembangan ekonomi, 4.653 hektar jaringan irigasi pertanian yang berada di 13 kecamatan telah diperbaiki dan 3.305 hektar lagi sedang berjalan. Ditambah perbaikan 26 pasar dan pengadaan 310 kapal nelayan. Perbaikan dan bantuan juga diberikan untuk perbaikan lahan pertanian seluas 1.510 hektar beserta 1.100 ton bibit dan pupuk.Untuk sektor pendidikan, bantuan diberikan untuk pembangunan kembali 246 sekolah, pelatihan 510 guru dan beasiswa 400 murid. Sedangkan pada sektor kesehatatan, perbaikan 3 rumah sakit dan 33 fasilitas kesehatan lainnya seperti Puskesmas, Pustu dan Polindes. Selain itu, beasiswa pendidikan kepada 16 tenaga kesehatan, terdiri dari 13 dokter spesialis dan 9 master kesehatan. Sedangkan untuk pengembangan institusi, telah diperbaiki 71 gedung dan aula pemerintahan.Lebih lanjut dikatakannya, Nias adalah daerah terisolir dan telah lama tertinggal secara sosial, ekonomi dan pendidikan. Bahkan sebelum bencana, daerah Nias pada umumnya tidak memiliki infrastruktur fisik yang memadai. Sebagian besar kecamatan tidak dihubungkan jaringan jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor. Demikian juga dengan kapasitas pelabuhan dan bandara untuk menopang mobilisasi barang dan jasa dengan kuantitas besar seperti dalam kegiatan rekonstruksi yang kini tengah berlangsung.Rp8 TRILIUNKerusakan akibat bencana tsunami dan gempa di Kepulauan Nias diperkirakan sebesar Rp4 trilyun. Tetapi untuk membangun kembali Nias yang lebih baik dibutuhkan dana sebesar Rp10 tiliun. Hingga akhir 2006, realisasi bantuan baru sekitar Rp1.869 miliar, terdiri dari Rp1.232 miliar dana On-Budget (APBN) dan Off-Budget Rp673 miliar.Kekurangan dana pembangunan kembali Nias yang lebih baik masih sangat besar sekira Rp8 trilyun. Karena itu, sangat diharapkan adanya komitmen baru dan dukungan lebih besar bagi upaya pembangunan Nias yang lebih baik.Pada NISM 3 ini, akan hadir Kepala Bappenas Paskah Suzetta, para Duta Besar seperti Australia HE Bill Farmer. Representative UN Bo Asplund, Country Director World Bank Andrew Steer, Country Director ADB Edgar Cua. Selain itu juga hadir pimpinan berbagai organisasi yang bekerja di Nias, seperti pimpinan Canadian Red Cross Jean Slick, pimpinan Mercy Malaysia Datook Jemillah. Pembicara utama pada pertemuan ini Kepala BRR NAD-Nias Kuntoro Mangkusubroto, Dorodjatun Koentjorojakti, TB Silalahi dan Bupati Nias Binahati Baeha. (rel/msm)
Tuesday, March 06, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment